BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk
menjaga pertahanan dan keamanan Negara Indonesia diperlukan adanya strategi
yang didasarkan pada sebuah sistem. Indonesia sendiri selama ini telah
menerapkan strategi pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk
menghadapi ancaman yang datang dari berbagai bidang.
"Sishankamrakta"
atau sistem pertahanan dan keamanan Negara oleh rakyat semesta merupakan bentuk
upaya dan strategi untuk menjaga pertahanan dan keamanan dengan mengandalkan
partisipasi seluruh rakyat, sarana, prasarana dan seluruh sumber daya yang ada.
Hal ini mengacu kembali pada prinsip seluruh wilayah Negara Indonesia merupakan
sebuah satu kesatuan secara utuh dan menyeluruh dalam bidang pertahanan.
Upaya
Indonesia untuk mempertahankan negara dengan sistem " sishankamrata"
pada dasarnya dilandasi oleh asas hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan dan kesadaran untuk membela dan mempertahankan kehidupan dalam
berbangsa dan bernegara. Umumnya ancaman - ancaman yang datang menyerang Negara
Indonesia dapat berasal dari berbagai bidang baik sisi Ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa ancaman dari segi ideologi bagi bangsa
Indonesia?
2. Apa ancaman dari segi politik bagi bangsa
Indonesia?
3. Apa ancaman dari segi ekonomi bagi bangsa
Indonesia?
4. Apa ancaman dari segi sosial budaya bagi bangsa
Indonesia?
5. Apa ancaman dari segi pertahanan dan keamanan bagi
bangsa Indonesia?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui ancaman – ancaman bagi bangsa Indonesia di
segala bidang. Dari bidang deologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan
dan keamanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis.
Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis
dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh
tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti
bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh
liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada
kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak
hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia.
Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata mampu
meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia
ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran
masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada
umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya
hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada
dilakukannya perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya. Hal
tesebut apabila tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian
bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
B.
Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi,
atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik
yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke
depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi
terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer
untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain
dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman
politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan
perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk
menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit
dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman
di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang dapat mengancam
kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
C.
Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal
tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat
ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari
pengaruh negara lainnya.
Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial
negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produkproduk global ke
dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga
menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.
Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah
sebagai berikut.
1.
Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini
mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional
karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
2.
Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan
semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia. Pada akhirnya
mereka dapat menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita
akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
3.
Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan
menang. Pihak yang menang secara leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah
akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas. Akibatnya, timbulnya kesenjangan
sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas tersebut.
4.
Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat
karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah
dikendalikan.
5.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal
yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan
yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan
nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.
D.
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam
dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik
pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme,
kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.
Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari
luar negeri.
2.
Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai
suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk
mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas,
foya-foya dan sebagainya.
3.
Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri
sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap
seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya
sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
4.
Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model
pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan
nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai
anting-anting dan sebagainya.
5.
Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
6.
Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
E.
Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan
keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang
dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis semata. Masih
adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah memiliki
tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan tentram.
Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan keadilan harus
terus ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah di suatu wilayah mengakibatkan
hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan kemerosotan wibawa para penegaknya.
Dengan demikian,kita harus mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang
pertahanan dan keamanan, baik secara militer maupun non-militer.
BAB III
KESIMPULAN
Ancaman
merupakan setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan suatu
negara. Kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman tersebut
agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Kewaspadaan terhadap ancaman diberbagai
bidang, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan. Kita harus
menjaga keutuhan NKRI sebagai wujud persatuan dan kesatuan.
DAFTAR PUSTAKA
http://materi4belajar.blogspot.com/2017/02/strategi-indonesia-dalam-menghadapi.html
http://lets-sekolah.blogspot.com/2016/12/ancaman-di-bidang-ipoleksosbudhankam.html
http://vhamutblog.blogspot.com/2017/04/makalah-ppkn-bab-2-b.html
No comments:
Post a Comment