Wednesday, April 15, 2020

Akhlak : Penerapan Akhlak dalam Pergaulan Remaja



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI            
BAB I PENDAHULUAN   
      A.    Latar Belakang        
      B.     Rumusan Masalah   
      C.    Tujuan Penulisan     
BAB II PEMBAHASAN     
      A.    Pengertian Pergaulan Remaja        
      B.     Nilai Negatif Akibat Pergaulan Remaja Dalam Fenomena Kehidupan
      C.    Penerapan Akhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja
BAB III KESIMPULAN       
DAFTAR PUSTAKA           




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Masa remaja sebagai masa potensial dan menentukan bagi pembentukan karakter seseorang.  Oleh sebab itu, orang tua dan lingkungan sekitar serta remaja itu sendiri harus mampu men-dorong diri seorang remaja kepada hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang positif.  Remaja seka-rang adalah cermin masa depan bangsa. Kalau remaja sekarang sudah rusak moralnya, maka masa depan bangsapun akan menjadi suram. Karena remaja akan menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini. Majunya teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi remaja masa kini. Menjaga diri agar tidak masuk dalam pergaulan bebas merupakan tugas utamanya. Godaan yang begitu kuat akan menjadikan remja lepas dalam pergaulan dan ber-tindak. Oleh sebab itu, memperkuat keimanan dan pengetahuan untuk menghindarkan remaja dari pergaulan bebas yang mengancam moral bangsa harus dilakukan oleh remaja itu sendiri, orang tua dan lingkungan sosial (sebagai pengontrol).
B.       Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian pergaulan remaja?
2.         Apa saja nilai negatif pergaulan remaja masa kini?
3.         Apa saja akhlak terpuji dalam pergaulan remaja ?
C.      Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian pergaulan remaja, nilai negatif pergaulan remaja masa kini dan penerapan akhlak terpuji dalam pergulan remaja.


BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian Pergaulan Remaja
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya. Pergaulan juga bisa dilakukan oleh individu dengan kelompok. Sebagai makluk sosial, manusia pasti berinteraksi dengan manusia lain. Pergaulan berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang. Dengan begitu, pergaulan akan mencerminkan kepribadiannya. Jika pergaulannya positif maka kepribadiannya pun positif. Sebaliknya jika pergaulannya adalah pergaulan yang negatif maka kepribadiannyapun juga negatif. 
Remaja (adolensence) berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisi-knya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berpikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Pada masa ini terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikol-ogis. Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya. Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki taha-pan kehidupan selanjutnya. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental).
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh, suka mencoba, rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu yang baru yang mungkin diketahui apakah itu baik atau tidak. Oleh sebab itu, ramaja harus berhati-hati dalam melakukan pergaulan. Jangan sampai terjebak pada pergaulan yang negatif.
B.       Nilai Negative Pergaulan Remaja dalam Fenomena Kehidupan
Usia remaja adalah usia pencarian jati diri (identitas diri). Pada usia ini, remaja menghadapi dua hal penting, yakni dirinya sendiri dan dunia luar (external) seperti lingkungan. Di antara dua hal tersebut, terkadang terjadi keserasian atau bahkan kontradiksi.
Dalam menghadapi dua hal tersebut, remaja terkadang terjebak dalam kecemasan, ketidakpastian, dan kebingungan. Hal seperti inilah yang biasanya menyebabkan remaja jatuh kepada perilaku yang membahayakan dirinya atau orang lain. Oleh sebab itu, remaja harusmendapatkan bimbingan, contoh dan pendidikan yang baik sesuai dengan akhlak Islam.
Akhir-akhir ini sering terdengar di berbagai media massa tentang perilaku remaja yang menyimpang, yang tidak sesuai dengan akhlak Islam, seperti perkelahian massal antar remaja, perusakan tempat-tempat umum, perampokan, penodongan, penyalah gunaan narkoba, obat terlarang, pemerkosaan, pembunuhan, pelacuran, perzinaan dan sebagainya.
Menghindari perbuatan-perbuatan menyimpang tersebut merupakan tugas remaja dan kita semua untuk mengarahkan, menasihati dan membimbing mereka ke perbuatan-perbuatan yang baik. Oleh sebab itu, setiap remaja harus mawas diri dengan cara mengindari perilaku-perilaku negatif seperti berikut:
1.           Bermalas-malas dan suka menunda pekerjaan.
2.           Mementingkan bermain atau santai daripada belajar.
3.           Suka keluyuran atau menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas.
4.           Ragu-ragu atau bimbang dalam memutuskan sesuatu.
5.           Sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri sendiri.
6.           Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan akibatnya.
7.           Kecenderungan untuk mengabaikan segala kebiasaan yang baik.
8.           Munculnya praktik hidup sehari-hari dengan gaya hidup penuh santai, duduk-duduk di pinggir jalan, bermain dalam memakan waktu yang lama hingga melupakan tugas pokok sebagai anak dan pelajar, bersenda gurau berlebihan, menonton TV berlebihan, serta menonton hiburan yang bersifat hura-hura dan tidak mendidik.

C.      MenerapkanAkhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja
Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW, telah memberi petunjuk tentang hal-hal yang diharuskan sebagai perbuatan terpuji dan hal-hal yang harus di tinggalkan sebagai perbuatan tercela. Di antara bentuk prilaku atau perbuatan terpuji dalam bergaul yang di muat dalam al-Qur’an dan hadits adalah:
1.    Ta’aruf dan tafahum
Ta’aruf yang berarti saling mengenal atau saling mengetahui, sedangkan tafahum artinya saling memahami keadaan satu dengan yang lainya. Oleh karena itu dengan akhlak ini akan terlahir saling pengertian satu sama lainnya yang menjadikan dekatnya hubungan dan adanya jalinan hati yang kuat. Dalam firman Allah di jelaskan:(al-Hujurat [49]:13)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. al-Hujurat [49]: 13)
2.    Ta’awun atau tolong menolong dalam hal kebaikan.
Dengan adannya ta’awun akan terjalin kerja sama, saling tolong menolong, dan Bantu membantu. Seperti membantu teman yang sedang kesusahan, meringankan beban hidup oaring lain yang sedang kesusahan, mengunjungi tetangga yang sedang sakit.  Firman allah:(al-Maidah [5]:2)
...وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ...
Artinya: “...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...”. (QS. al-Maidah [5]: 2)
3.    Tasamuh atau toleran, lapang dada dan tenggang rasa
seperti bertetangga dengan baik walaupun berbeda pandangan, saling menghargai dan menghormati satu sama lain, dan tidak mengganggu teman yang berbeda keyakinan. Agar terjalin hubungan yang baik satu dengan yang lain, perlu adanya sikap tasamuh dalam batas-batas yang ditentukan agama. Firman Allah:(al-Kafirun [109]: 6)
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Artinya: “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (QS. al-Kafirun [109]: 6)
4.    Jujur dan adil
Jujur yang berarti lurus hati atau  berkata apa adanya, sedangkan adil yang berarti tidak memihak salah satu atau tidak berat sebelah. Firman Allah: (an-Nahl [16]: 90)
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى...
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat...”. (QS. al-Nahl [16]: 90)
5.    Amanah dan menepati janji
Amanah adalah sesuatu yang dipercayakan orang lain kepada kita. Baik oleh teman, keluarga, atasan dan lain-lain. Sedangkan menepati janji adalah berbuat sesuai dengan janji yang telah di ucapkan. Firman Allah:(an-Nisa' [4]: 58)
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا...
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...”. (QS. an-Nahl [16]: 58)

Dalam berakhlakul karimah dapat di terapkan dalam hal ibadah terhadap Tuhan, dan kepada sesama, berperilaku yang baik, seperti menghormati orang tua, sebagaimana contoh, yaitu bicara dengan baik dan benar, sebagai remaja dalam bergaul harus berbicara dengan akal sehat, dan tidak suka mengeluarkan kata-kata kotor yang tidak pantas diucapkan. Allah berfirman:
َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا (٧٠)يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (٧١)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, semoga Allah memperbaiki amal perbuatan kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu. Barang siapa yang menaati Allah dan Rosul Nya, berarti ia mendapatkan kemenangan yang besar” (QS. al-Ahzab [33] :70-71).
Dengan contoh ini, menjelaskan bahwa remaja yang selalu menggunakan akal sehat nya, tidak akan menjerumuskan dirinya ke dalam pergaulan yang buruk seperti yang terjadi dalam kalangan remaja yang suka memakai narkoba, mabuk-mabukan, bahkan hal buruk lain seperti seks bebas yang merajalela di antara kaum remaja, semua hal itu oleh mereka tidak akan di lakukan.
BAB III
KESIMPULAN


Pergaulan remaja merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya pada masa menjelang dewasa. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh, suka mencoba, rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu yang baru yang mungkin tidak diketahui apakah itu baik atau tidak. Oleh sebab itu, ramaja harus berhati-hati dalam melakukan pergaulan. Jangan sampai terjebak pada pergaulan yang negatif.
Dalam fenomena kehidupan saat ini banyak sekali nilai negatif yang di sebabkan dari pergaulan remaja yang tidak baik misalnya bermalas-malas dan suka menunda pekerjaan, mementingkan bermain atau santai daripada belajar, suka keluyuran atau menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas, Ragu-ragu atau bimbang dalam memutuskan sesuatu, Sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri sendiri, Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan akibatnya, dan kecenderungan untuk mengabaikan segala kebiasaan yang baik.
Untuk menghindari dampak negatif dari pergaulan remaja maka harus dibentengi dengan menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan misalnya saling mengenal dan memahami, saling tolong menolong dalam hal kebaikan, toleran, lapang dada dan tenggang rasa,  amanah dan menepati janji dan lain – lain.


DAFTAR PUSTAKA


http://blitarq-doel.blogspot.co.id/2012/05/akhlaq-dalam-pergaulan-remaja.html

No comments:

Post a Comment