DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pergaulan Remaja
B.
Nilai Negatif Akibat Pergaulan Remaja Dalam Fenomena
Kehidupan
C.
Penerapan Akhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa
remaja sebagai masa potensial dan menentukan bagi pembentukan karakter
seseorang. Oleh sebab itu, orang tua dan
lingkungan sekitar serta remaja itu sendiri harus mampu men-dorong diri seorang
remaja kepada hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang positif. Remaja seka-rang adalah cermin masa depan
bangsa. Kalau remaja sekarang sudah rusak moralnya, maka masa depan bangsapun
akan menjadi suram. Karena remaja akan menerima tongkat estafet kepemimpinan
bangsa ini. Majunya teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi
remaja masa kini. Menjaga diri agar tidak masuk dalam pergaulan bebas merupakan
tugas utamanya. Godaan yang begitu kuat akan menjadikan remja lepas dalam
pergaulan dan ber-tindak. Oleh sebab itu, memperkuat keimanan dan pengetahuan
untuk menghindarkan remaja dari pergaulan bebas yang mengancam moral bangsa
harus dilakukan oleh remaja itu sendiri, orang tua dan lingkungan sosial
(sebagai pengontrol).
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian pergaulan remaja?
2.
Apa saja nilai negatif pergaulan remaja masa kini?
3.
Apa saja akhlak terpuji dalam pergaulan remaja ?
C.
Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian pergaulan remaja, nilai
negatif pergaulan remaja masa kini dan penerapan akhlak terpuji dalam pergulan
remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pergaulan Remaja
Pergaulan merupakan proses
interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya. Pergaulan juga
bisa dilakukan oleh individu dengan kelompok. Sebagai makluk sosial, manusia
pasti berinteraksi dengan manusia lain. Pergaulan berpengaruh besar dalam
pembentukan kepribadian seorang. Dengan begitu, pergaulan akan mencerminkan
kepribadiannya. Jika pergaulannya positif maka kepribadiannya pun positif.
Sebaliknya jika pergaulannya adalah pergaulan yang negatif maka kepribadiannyapun
juga negatif.
Remaja (adolensence) berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai
dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisi-knya
maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan
ataupun cara berpikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah
matang.
Pada masa ini terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikol-ogis. Masa remaja merupakan
masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia
melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan
kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa
remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil
guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya,
dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.
Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki taha-pan
kehidupan selanjutnya. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami
perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan
psikis (kejiwaan dan mental).
Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh, suka mencoba, rasa ingin tahu
yang tinggi terhadap sesuatu yang baru yang mungkin diketahui apakah itu baik
atau tidak. Oleh sebab itu, ramaja harus berhati-hati dalam melakukan
pergaulan. Jangan sampai terjebak pada pergaulan yang negatif.
B.
Nilai
Negative Pergaulan Remaja dalam Fenomena Kehidupan
Usia
remaja adalah usia pencarian jati diri (identitas diri). Pada usia ini, remaja
menghadapi dua hal penting, yakni dirinya sendiri dan dunia luar (external)
seperti lingkungan. Di antara dua hal tersebut, terkadang terjadi keserasian
atau bahkan kontradiksi.
Dalam
menghadapi dua hal tersebut, remaja terkadang terjebak dalam kecemasan,
ketidakpastian, dan kebingungan. Hal seperti inilah yang biasanya menyebabkan
remaja jatuh kepada perilaku yang membahayakan dirinya atau orang lain. Oleh
sebab itu, remaja harusmendapatkan bimbingan, contoh dan pendidikan yang baik
sesuai dengan akhlak Islam.
Akhir-akhir
ini sering terdengar di berbagai media massa tentang perilaku remaja yang
menyimpang, yang tidak sesuai dengan akhlak Islam, seperti perkelahian massal
antar remaja, perusakan tempat-tempat umum, perampokan, penodongan, penyalah
gunaan narkoba, obat terlarang, pemerkosaan, pembunuhan, pelacuran, perzinaan
dan sebagainya.
Menghindari
perbuatan-perbuatan menyimpang tersebut merupakan tugas remaja dan kita semua
untuk mengarahkan, menasihati dan membimbing mereka ke perbuatan-perbuatan yang
baik. Oleh sebab itu, setiap remaja harus mawas diri dengan cara mengindari
perilaku-perilaku negatif seperti berikut:
1.
Bermalas-malas dan suka menunda pekerjaan.
2.
Mementingkan bermain atau santai daripada belajar.
3.
Suka keluyuran atau menghabiskan waktu tanpa agenda dan
tujuan yang jelas.
4.
Ragu-ragu atau bimbang dalam memutuskan sesuatu.
5.
Sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri sendiri.
6.
Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan
akibatnya.
7.
Kecenderungan untuk mengabaikan segala kebiasaan yang
baik.
8.
Munculnya praktik hidup sehari-hari dengan gaya hidup
penuh santai, duduk-duduk di pinggir jalan, bermain dalam memakan waktu yang
lama hingga melupakan tugas pokok sebagai anak dan pelajar, bersenda gurau
berlebihan, menonton TV berlebihan, serta menonton hiburan yang bersifat
hura-hura dan tidak mendidik.
C.
MenerapkanAkhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja
Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW,
telah memberi petunjuk tentang hal-hal yang diharuskan sebagai perbuatan
terpuji dan hal-hal yang harus di tinggalkan sebagai perbuatan tercela. Di
antara bentuk prilaku atau perbuatan terpuji dalam bergaul yang di muat dalam
al-Qur’an dan hadits adalah:
1.
Ta’aruf dan tafahum
Ta’aruf yang berarti saling mengenal
atau saling mengetahui, sedangkan tafahum artinya saling memahami keadaan satu
dengan yang lainya. Oleh karena itu dengan akhlak ini akan terlahir saling
pengertian satu sama lainnya yang menjadikan dekatnya hubungan dan adanya
jalinan hati yang kuat. Dalam firman Allah di jelaskan:(al-Hujurat [49]:13)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ
مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal”. (QS. al-Hujurat [49]: 13)
2.
Ta’awun atau tolong menolong dalam hal kebaikan.
Dengan adannya ta’awun akan terjalin
kerja sama, saling tolong menolong, dan Bantu membantu. Seperti membantu teman
yang sedang kesusahan, meringankan beban hidup oaring lain yang sedang
kesusahan, mengunjungi tetangga yang sedang sakit. Firman
allah:(al-Maidah [5]:2)
...وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ...
Artinya: “...dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran...”. (QS. al-Maidah [5]: 2)
3.
Tasamuh atau toleran, lapang dada dan tenggang rasa
seperti bertetangga dengan baik
walaupun berbeda pandangan, saling menghargai dan menghormati satu sama lain,
dan tidak mengganggu teman yang berbeda keyakinan. Agar terjalin hubungan yang
baik satu dengan yang lain, perlu adanya sikap tasamuh dalam batas-batas yang
ditentukan agama. Firman Allah:(al-Kafirun [109]: 6)
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Artinya: “Untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku”. (QS. al-Kafirun [109]: 6)
4.
Jujur dan adil
Jujur yang berarti lurus hati atau
berkata apa adanya, sedangkan adil yang berarti tidak memihak salah satu
atau tidak berat sebelah. Firman Allah: (an-Nahl [16]: 90)
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ
وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى...
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat...”.
(QS. al-Nahl [16]: 90)
5.
Amanah dan menepati janji
Amanah adalah sesuatu yang dipercayakan
orang lain kepada kita. Baik oleh teman, keluarga, atasan dan lain-lain.
Sedangkan menepati janji adalah berbuat sesuai dengan janji yang telah di
ucapkan. Firman Allah:(an-Nisa' [4]: 58)
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا
الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا...
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh
kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...”. (QS. an-Nahl [16]:
58)
Dalam berakhlakul karimah dapat di
terapkan dalam hal ibadah terhadap Tuhan, dan kepada sesama, berperilaku yang
baik, seperti menghormati orang tua, sebagaimana contoh, yaitu bicara dengan
baik dan benar, sebagai remaja dalam bergaul harus berbicara dengan akal sehat,
dan tidak suka mengeluarkan kata-kata kotor yang tidak pantas diucapkan. Allah
berfirman:
َا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا
سَدِيدًا (٧٠)يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (٧١)
Artinya: “Wahai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, semoga
Allah memperbaiki amal perbuatan kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu. Barang
siapa yang menaati Allah dan Rosul Nya, berarti ia mendapatkan kemenangan yang
besar” (QS. al-Ahzab [33] :70-71).
Dengan contoh ini, menjelaskan bahwa
remaja yang selalu menggunakan akal sehat nya, tidak akan menjerumuskan dirinya
ke dalam pergaulan yang buruk seperti yang terjadi dalam kalangan remaja yang
suka memakai narkoba, mabuk-mabukan, bahkan hal buruk lain seperti seks bebas
yang merajalela di antara kaum remaja, semua hal itu oleh mereka tidak akan di
lakukan.
BAB III
KESIMPULAN
Pergaulan remaja merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu lainnya pada masa menjelang dewasa. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh, suka mencoba, rasa ingin tahu
yang tinggi terhadap sesuatu yang baru yang mungkin tidak diketahui apakah itu
baik atau tidak. Oleh sebab itu, ramaja harus berhati-hati dalam melakukan
pergaulan. Jangan sampai terjebak pada pergaulan yang negatif.
Dalam fenomena kehidupan saat ini banyak sekali nilai negatif yang di
sebabkan dari pergaulan remaja yang tidak baik misalnya bermalas-malas dan suka
menunda pekerjaan, mementingkan bermain atau santai daripada belajar, suka
keluyuran atau menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas, Ragu-ragu
atau bimbang dalam memutuskan sesuatu, Sering mengecilkan kemampuan dan potensi
diri sendiri, Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan akibatnya,
dan kecenderungan untuk mengabaikan segala kebiasaan yang baik.
Untuk menghindari dampak negatif dari pergaulan remaja maka harus
dibentengi dengan menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan misalnya saling
mengenal dan memahami, saling tolong menolong dalam hal kebaikan, toleran,
lapang dada dan tenggang rasa, amanah dan menepati janji dan lain – lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://blitarq-doel.blogspot.co.id/2012/05/akhlaq-dalam-pergaulan-remaja.html
No comments:
Post a Comment