KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan berkat-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari alam gelap ke alam yang terang benderang, dari alam jahiliyah ke alam
yang
penuh berkah ini.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan bantuannya berupa moril dan materil, karena tanpa bantuan
pihak-pihak tersebut kami tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami
berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengalaman maupun pelajaran
yang berarti bagi siapa saja yang membacanya.
Akhir kata,
manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Bogor, Mei 2019
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Persatuan dan Kesatuan
2.2. Makna
Persatuan dan Kesatuan
2.3.
Prinsip Persatuan dan Kesatuan
2.4. Faktor
Faktor Pendorong dan Penghambat
2.5. Contoh
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Menurut Cliffrod Gertz, apabila bangsa Indonesia tidak
pandai-pandai memanajemen keanekaragaman etnik, budaya, dan solidaritas etnik,
maka Indonesia akan pecah menjadi negara-negara kecil. Bila ketidakpuasan
ekonomi, kelas, atau intelektual menjurus pada revolusi yang mendorong
pergantian tatanan ekonomi dan politik negara-bangsa. Maka akan muncul sikap
disintegrasi bangsa. Perpecahan dalam masyarakat majemuk korbannya bukan
individu, kelompok, atau kelas tertentu, tapi negara-bangsa itu sendiri yang
akan tercerai-berai.
Hal ini ditambah dengan pandangan yang menimbulkan watak
etnosentrisme dan primordialisme sempit. Etnosentrisme adalah suatu pandangan
yang melekat pada diri seseorang (masyarakat) yang menilai
kebudayaan-kebudayaan lain, selalu diukur dengan nilai kebudayaannya.
Primordialisme adalah pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada tempat
yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat.
Pemupukan sifat seperti ini yang tanpa batas, pada
akhirnya akan melahirkan gerakan-gerakan separatisme. Gerakan-gerakan
separatisme dapat kalian lihat dari perlawanan Fretillin di Timor Timur.Sejak
mereka bergabung dengan NKRI tahun 1976, yang akhirnya berhasil membentuk
negara sendiri (Timor Laste) tahun 1998. Sentimen primordial kesukuan ini
dihidupkan menjadi basis utama artikulasi kepentingan secara politik, karena
tersumbatnya komunikasi politik melalui saluran yang ada sehingga gerakan ini
mengartikulasikan kepentingan poilitik dengan berbagai cara. Maka dengan
demikian, penyusun tertarik untuk membahas tentang faktor pendorong dan
penghambat pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Terlebih makalah ini
merupakan tugas dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
1.2.Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
a.
Apa saja faktor internal pengahambat dalam pesatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia?
b.
Apa saja faktor eksternal pengahambat dalam pesatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia?
1.3.Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
a.
Untuk mengetahui faktor internal penghambat dalam
pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
b.
Untuk mengetahui faktor eksternal penghambat dalam
pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Persatuan dan
Kesatuan
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata
"satu" yang memiliki arti utuh atau tidak terpecah-belah. Kata
Persatuan sendiri bisa diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen
yang membentuk menjadi satu. Sedangkan Kesatuan merupakan hasil perkumpulan
tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya
dengan keutuhan. Dengan demikian persatuan dan kesatuan memiliki makna
"bersatunya berbagai macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi". Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
dapat diartikan sebagai persatuan bangsa / negara yang menduduki wilayah
Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam
wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
2.2. Makna Persatuan dan Kesatuan
Di dalam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia,
terdapat 3 makna penting di dalamnya, yaitu:
1)
Menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan dan
sikap saling tolong menolong antar sesama.
2)
Menjalin rasa kemanusiaan memiliki sikap saling
toleransi
3)
Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan
dan saling melengkapi satu sama lain..
2.3. Prinsip Persatuan dan Kesatuan
Jika dikaji lebih jauh, dari arti dan makna persatuan
dan kesatuan terdapat beberapa prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman
di Indonesia yang juga harus kita hayati:
1)
Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita harus mencintai bangsa Indonesia. Kita tidak bisa
memaksakan kehendak kita kepada negara lain karena pandangan seperti itu akan
mencelakakan sebuah bangsa. karena sikap tersebut bertentangan dengan sila
kedua "Kemanusiaan yang adil dan beradab".
2)
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat
dan bahasa yang majemuk. Hal itu mewajibkan kita untuk saling menghargai dan
bersatu sebagai bangsa Indonesia.
3)
Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME. kita memiliki
kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap diri kita sendiri, terhadap
sesama manusia, dan tanggung jawab dalam hubungannya dengan Tuhan YME
4)
Prinsip Persatuan Pembangunan untuk
Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Dengan
semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan
makmur. Karena Persatuan merupakan modal dasar pembangunan nasional.
5)
Prinsip Wawasan Nusantara
Melalui wawasan nusantara, kedudukan masyarakat
Indonesia diletakkan dalam kerangka kesatuan politik, budaya, ekonomi, sosial
serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan ini, manusia Indonesia merasa satu,
sebangsa senasib sepenanggungan, dan setanah air, serta memiliki satu tekad
dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasional.
Tahap-tahap utama pembina
persatuan bangsa Indonesia:
1.
Perasaan senasib
2.
Kebangkitan Nasional
3.
Sumpah Pemuda
4.
Proklamasi Kemerdekaan
2.4.
Faktor Faktor Pendorong dan Penghambat
1)
Faktor Faktor Pendorong
Faktor faktor yang menjadi pendorong terjadinya
integrasi nasional adalah:
a)
Faktor sejarah yang membuat masyarakat memiliki rasa seperjuangan
dan senasib sejak dahulu.
b)
Masyarakat memiliki keinginan untuk bersatu sebagai
bangsa Indonesia sesuai isi dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
c)
Rasa cinta tanah air yang timbul di kalangan rakyat
Indonesia yang telah dibuktikan dengan perjuangan cukup panjang untuk
menegakkan, merebut dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.
d)
Faktor rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa
serta negara. Hal ini telah dibuktikan oleh banyaknya pahlawan pahlawan bangsa
yang telah gugur di medan perang.
e)
Kesepakatan nasional yang telah diwujudkan dalam
proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, Undang Undang dasar 1945 (UUD 1945),
Pancasila, Bendera merah putih sebagai bendera negara, lagu Indonesia Raya
sebagai lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan.
f)
Terdapat simbol dan dasar negara yakni Garuda Pancasila
dengan menganut semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
g)
Dikembangkannya budaya saling tolong menolong dan
gotong royong sebagai ciri khas bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Gotong royong
inilah yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia dan secara tidak langsung
juga menjadi salah satu faktor pendorong inegrasi nasional yang saat ini
terjadi.
2)
Faktor Faktor Penghambat
Selain memiliki faktor pendorong terjadinya integrasi
nasional yang berfungsi untuk memperkuat integrasi yang terjadi, tentunya akan
ada faktor faktor yang dapat menghambat terjadi inegrasi tersebut. Adapun
faktor faktor penghambat tersebut telah saya rangkum dalam faktor penghambat
integrasi nasional dibawah ini.
Faktor faktor penghambat :
a)
Masyarakat Indonesia memiliki bersifat heterogen atau
beraneka ragam jika ditinjau dari faktor faktor setiap suku bangsa memiliki
budaya, agama, bahasa daerah, ras yang berbeda beda.
b)
Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas dan terdiri
dari ribuan pulau yang dikelilingi oleh wilayah perairann laut.
c)
Besarnya kemungkinan terjadinya tantangan, hambatan,
gangguan, dan ancaman yang berasal darid alam negeri maupun luar negeri dan
dapat mengganggu keutuhan bangsa.
d)
Masih sangat besarnya ketidakmerataan infrastruktur
pembangunan dan hasil hasil alam yang akhirnya menimbulkan perbedaan kepuasaan.
e)
Munculnya paham tentang suku bangsa yang seolah
menonjolkan kelebihan kelebihan di berbagai bidang seperti kebudayaan dan
memandang rendah pada kebudayaan suku bangsa lainnya.
f)
Semakin melemahnya nilai nilai budaya bangsa yang
diakibatkan oleh kuatnya pengaruh kebudayaan asing yang akhirnya merubah
kepribadian bangsa baik melalui kontak langsung maupun tudak langsung.
Contoh penghambat integrasi
Perang antar suku karena beda pemahaman
2.5. Contoh Wujud Integrasi
Nasional
Dalam faktor faktor pendorong dan penghambat inegrasi
nasional, pada dasarnya terdapat contoh wujud inegrasi nasional yang dapat kita
amati dalam kehidupan kita sehari hari. Adapun wujud dan contoh integrasi
nasional tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Dibangunnya taman mini indonesia indah (TMII) yang
berlokasi di jakarta oleh pemerintah Indonesia. Taman ini resmi dibuka pada
tahun 1976, taman ini memuat segala anjungan yang terdapat di semua provinsi
yang terdapat di Indonesia. Setiap bagian TMII akan menampilkan berbagai macam
kebudayaan yang berbeda mulai dari rumah adat, alat musik, baju adat dan lain
sebagainya. Selain itu di dalam taman mini indonesia indah juga terdapat berbagai
macam rumah ibadah sesuai agama resmi yang berada di Indonesia.
2)
Sikap toleransi yang dimiliki antar umat beragama.
Meskipun agama yang kita miliki berbeda satu sama lain kita harus menjaga dan
saling bertoleransi dengan cara hormat menghormati perbedaan agama tersebut.
3)
Sikap menghargai dan rasa untuk ikut memiliki budaya
dari daerah lain. Dalam hal ini juga termasuk keinginan untuk mempelajari
budaya yang terdapat pada daerah lain. Misalkan masyarakat sunda dengan
klimantan. Belajar tarian adat dan daerah lain dan lain sebagainya.
4)
Diadakannya pekan olahraga nasional atau PON. PON
sendiri adalah perlombaan di bidang olah raga dalam lingkup nasional yang
umumnya diselenggarakan 4 tahun sekali. Melalui pekan olahraga ini lah setiap
daerah dapat mengembangkan potensi atletik yang dimiliki atlet di setiap daerah
tersebut yang akhirnya akan diseleksi dan mewakili Negara Indonesia menuju
kejuaraan olahraga Internasional.
2.6. Cara Mendukung Terwujudnya
Integrasi Nasional
Adapun cara dan contoh contoh untuk mendukung
terwujudnya integrasi nasional adalah sebagai berikut:
a.
Melakukan pertukaran pelajar yang diselenggarakan antar
provinsi di Indonesia.
b.
Membekali para pelajar dan diberikan misi kebudayaan
yang nantinya akan disebar ke berbagai penjuru Indonesia.
c.
Mengadakan festival kebudayaan dan festival seni antar
pelajar Indonesia.
d.
Mengadakan perlombaan kebudayaan antar pelajar dengan
tujuan untuk saling mengenalkan kebudayaan mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai
kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Makna dan
pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan,
jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.
Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya
memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk
senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya
menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif.
Yang menjadi faktor pengahambat dalam menjaga persatuan
dan kesatuan di Indonesia terbagi atas dua yaitu faktor internal dan
eksternal.Yang menjadi faktor internal yang menghambat terwujudnya integrasi
nasional di Indonesia adalah Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka
ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan
daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.Wilayah negara
yang begitu luas.Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat
Indonesia terhadap segala ancaman dan gangguan yang mucul dari luar. Dan
lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Adapun yang menjadi faktor eksternal
penghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah Kurangnya
penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen. Masih besarnya
ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan.
Pembauran Bangsa.Kerukunan Antar Umat Beragama. Dan perubahan Nilai-nilai.
3.2.Saran
Di Indonesia ternyata masih banyak permasalahan mengenai
persatuan dan kesatuan sehingga perlu diadakannya pembahasan yang lebih lanjut
agar informasi yang diperoleh lebih lengkap dan dapat diterima dengan baik bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
http://chzchppkn6.blogspot.com/
http://ropi-komala.blogspot.com/2018/04/makalah-faktor-pendorong-penghambat.html
http://chzchvll24ppkn.blogspot.com/2018/04/faktor-pendorong-penghambat-persatuan.html
http://edwardchandra731.blogspot.com/2018/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
No comments:
Post a Comment