Wednesday, June 26, 2019

Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan



KATA PENGANTAR



Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap ke alam yang terang benderang, dari alam jahiliyah ke alam yang  penuh  berkah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuannya berupa moril dan materil, karena tanpa bantuan pihak-pihak tersebut kami tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengalaman maupun pelajaran yang berarti bagi siapa saja yang membacanya.
Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini. Jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.




Bogor,   Mei 2019  




DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Persatuan dan Kesatuan
2.2. Makna Persatuan dan Kesatuan
2.3. Prinsip Persatuan dan Kesatuan
2.4. Faktor Faktor Pendorong dan Penghambat
2.5. Contoh
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Menurut Cliffrod Gertz, apabila bangsa Indonesia tidak pandai-pandai memanajemen keanekaragaman etnik, budaya, dan solidaritas etnik, maka Indonesia akan pecah menjadi negara-negara kecil. Bila ketidakpuasan ekonomi, kelas, atau intelektual menjurus pada revolusi yang mendorong pergantian tatanan ekonomi dan politik negara-bangsa. Maka akan muncul sikap disintegrasi bangsa. Perpecahan dalam masyarakat majemuk korbannya bukan individu, kelompok, atau kelas tertentu, tapi negara-bangsa itu sendiri yang akan tercerai-berai.
Hal ini ditambah dengan pandangan yang menimbulkan watak etnosentrisme dan primordialisme sempit. Etnosentrisme adalah suatu pandangan yang melekat pada diri seseorang (masyarakat) yang menilai kebudayaan-kebudayaan lain, selalu diukur dengan nilai kebudayaannya. Primordialisme adalah pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada tempat yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat.
 Pemupukan sifat seperti ini yang tanpa batas, pada akhirnya akan melahirkan gerakan-gerakan separatisme. Gerakan-gerakan separatisme dapat kalian lihat dari perlawanan Fretillin di Timor Timur.Sejak mereka bergabung dengan NKRI tahun 1976, yang akhirnya berhasil membentuk negara sendiri (Timor Laste) tahun 1998. Sentimen primordial kesukuan ini dihidupkan menjadi basis utama artikulasi kepentingan secara politik, karena tersumbatnya komunikasi politik melalui saluran yang ada sehingga gerakan ini mengartikulasikan kepentingan poilitik dengan berbagai cara. Maka dengan demikian, penyusun tertarik untuk membahas tentang faktor pendorong dan penghambat pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Terlebih makalah ini merupakan tugas dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a.      Apa saja faktor internal pengahambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
b.      Apa saja faktor eksternal pengahambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
1.3.Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
a.      Untuk mengetahui faktor internal penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
b.      Untuk mengetahui faktor eksternal penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Persatuan dan Kesatuan
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata "satu" yang memiliki arti utuh atau tidak terpecah-belah. Kata Persatuan sendiri bisa diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Dengan demikian persatuan dan kesatuan memiliki makna "bersatunya berbagai macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi". Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa / negara yang menduduki wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
2.2. Makna Persatuan dan Kesatuan
Di dalam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, terdapat 3 makna penting di dalamnya, yaitu:
1)        Menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan dan sikap saling tolong menolong antar sesama.
2)        Menjalin rasa kemanusiaan memiliki sikap saling toleransi
3)        Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi satu sama lain..
2.3. Prinsip Persatuan dan Kesatuan
Jika dikaji lebih jauh, dari arti dan makna persatuan dan kesatuan terdapat beberapa prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di Indonesia yang juga harus kita hayati:
1)        Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita harus mencintai bangsa Indonesia. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada negara lain karena pandangan seperti itu akan mencelakakan sebuah bangsa. karena sikap tersebut bertentangan dengan sila kedua "Kemanusiaan yang adil dan beradab".
2)        Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat dan bahasa yang majemuk. Hal itu mewajibkan kita untuk saling menghargai dan bersatu sebagai bangsa Indonesia.
3)        Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME. kita memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap diri kita sendiri, terhadap sesama manusia, dan tanggung jawab dalam hubungannya dengan Tuhan YME
4)        Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
 Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan makmur. Karena Persatuan merupakan modal dasar pembangunan nasional.
5)        Prinsip Wawasan Nusantara
Melalui wawasan nusantara, kedudukan masyarakat Indonesia diletakkan dalam kerangka kesatuan politik, budaya, ekonomi, sosial serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan ini, manusia Indonesia merasa satu, sebangsa senasib sepenanggungan, dan setanah air, serta memiliki satu tekad dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasional.
Tahap-tahap utama pembina persatuan bangsa Indonesia:
1.         Perasaan senasib
2.         Kebangkitan Nasional
3.         Sumpah Pemuda
4.         Proklamasi Kemerdekaan
2.4. Faktor Faktor Pendorong dan Penghambat
1)        Faktor Faktor Pendorong
Faktor faktor yang menjadi pendorong terjadinya integrasi nasional adalah:
a)             Faktor sejarah yang membuat masyarakat memiliki rasa seperjuangan dan senasib sejak dahulu.
b)             Masyarakat memiliki keinginan untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia sesuai isi dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
c)             Rasa cinta tanah air yang timbul di kalangan rakyat Indonesia yang telah dibuktikan dengan perjuangan cukup panjang untuk menegakkan, merebut dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.
d)            Faktor rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa serta negara. Hal ini telah dibuktikan oleh banyaknya pahlawan pahlawan bangsa yang telah gugur di medan perang.
e)             Kesepakatan nasional yang telah diwujudkan dalam proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, Undang Undang dasar 1945 (UUD 1945), Pancasila, Bendera merah putih sebagai bendera negara, lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan.
f)              Terdapat simbol dan dasar negara yakni Garuda Pancasila dengan menganut semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
g)             Dikembangkannya budaya saling tolong menolong dan gotong royong sebagai ciri khas bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Gotong royong inilah yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia dan secara tidak langsung juga menjadi salah satu faktor pendorong inegrasi nasional yang saat ini terjadi.
2)        Faktor Faktor Penghambat
Selain memiliki faktor pendorong terjadinya integrasi nasional yang berfungsi untuk memperkuat integrasi yang terjadi, tentunya akan ada faktor faktor yang dapat menghambat terjadi inegrasi tersebut. Adapun faktor faktor penghambat tersebut telah saya rangkum dalam faktor penghambat integrasi nasional dibawah ini.
Faktor faktor penghambat :
a)             Masyarakat Indonesia memiliki bersifat heterogen atau beraneka ragam jika ditinjau dari faktor faktor setiap suku bangsa memiliki budaya, agama, bahasa daerah, ras yang berbeda beda.
b)             Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas dan terdiri dari ribuan pulau yang dikelilingi oleh wilayah perairann laut.
c)             Besarnya kemungkinan terjadinya tantangan, hambatan, gangguan, dan ancaman yang berasal darid alam negeri maupun luar negeri dan dapat mengganggu keutuhan bangsa.
d)            Masih sangat besarnya ketidakmerataan infrastruktur pembangunan dan hasil hasil alam yang akhirnya menimbulkan perbedaan kepuasaan.
e)             Munculnya paham tentang suku bangsa yang seolah menonjolkan kelebihan kelebihan di berbagai bidang seperti kebudayaan dan memandang rendah pada kebudayaan suku bangsa lainnya.
f)              Semakin melemahnya nilai nilai budaya bangsa yang diakibatkan oleh kuatnya pengaruh kebudayaan asing yang akhirnya merubah kepribadian bangsa baik melalui kontak langsung maupun tudak langsung.
Contoh penghambat integrasi
Perang antar suku karena beda pemahaman


2.5. Contoh Wujud Integrasi Nasional
Dalam faktor faktor pendorong dan penghambat inegrasi nasional, pada dasarnya terdapat contoh wujud inegrasi nasional yang dapat kita amati dalam kehidupan kita sehari hari. Adapun wujud dan contoh integrasi nasional tersebut adalah sebagai berikut:
1)        Dibangunnya taman mini indonesia indah (TMII) yang berlokasi di jakarta oleh pemerintah Indonesia. Taman ini resmi dibuka pada tahun 1976, taman ini memuat segala anjungan yang terdapat di semua provinsi yang terdapat di Indonesia. Setiap bagian TMII akan menampilkan berbagai macam kebudayaan yang berbeda mulai dari rumah adat, alat musik, baju adat dan lain sebagainya. Selain itu di dalam taman mini indonesia indah juga terdapat berbagai macam rumah ibadah sesuai agama resmi yang berada di Indonesia.
2)        Sikap toleransi yang dimiliki antar umat beragama. Meskipun agama yang kita miliki berbeda satu sama lain kita harus menjaga dan saling bertoleransi dengan cara hormat menghormati perbedaan agama tersebut.
3)        Sikap menghargai dan rasa untuk ikut memiliki budaya dari daerah lain. Dalam hal ini juga termasuk keinginan untuk mempelajari budaya yang terdapat pada daerah lain. Misalkan masyarakat sunda dengan klimantan. Belajar tarian adat dan daerah lain dan lain sebagainya.
4)        Diadakannya pekan olahraga nasional atau PON. PON sendiri adalah perlombaan di bidang olah raga dalam lingkup nasional yang umumnya diselenggarakan 4 tahun sekali. Melalui pekan olahraga ini lah setiap daerah dapat mengembangkan potensi atletik yang dimiliki atlet di setiap daerah tersebut yang akhirnya akan diseleksi dan mewakili Negara Indonesia menuju kejuaraan olahraga Internasional.
2.6. Cara Mendukung Terwujudnya Integrasi Nasional
Adapun cara dan contoh contoh untuk mendukung terwujudnya integrasi nasional adalah sebagai berikut:
a.         Melakukan pertukaran pelajar yang diselenggarakan antar provinsi di Indonesia.
b.         Membekali para pelajar dan diberikan misi kebudayaan yang nantinya akan disebar ke berbagai penjuru Indonesia.
c.         Mengadakan festival kebudayaan dan festival seni antar pelajar Indonesia.
d.        Mengadakan perlombaan kebudayaan antar pelajar dengan tujuan untuk saling mengenalkan kebudayaan mereka.



BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.
Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif.
Yang menjadi faktor pengahambat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia terbagi atas dua yaitu faktor internal dan eksternal.Yang menjadi faktor internal yang menghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.Wilayah negara yang begitu luas.Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia terhadap segala ancaman dan gangguan yang mucul dari luar. Dan lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Adapun yang menjadi faktor eksternal penghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan. Pembauran Bangsa.Kerukunan Antar Umat Beragama. Dan perubahan Nilai-nilai.
3.2.Saran
Di Indonesia ternyata masih banyak permasalahan mengenai persatuan dan kesatuan sehingga perlu diadakannya pembahasan yang lebih lanjut agar informasi yang diperoleh lebih lengkap dan dapat diterima dengan baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan.



DAFTAR PUSTAKA

http://chzchppkn6.blogspot.com/
http://ropi-komala.blogspot.com/2018/04/makalah-faktor-pendorong-penghambat.html
http://chzchvll24ppkn.blogspot.com/2018/04/faktor-pendorong-penghambat-persatuan.html
http://edwardchandra731.blogspot.com/2018/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

No comments:

Post a Comment