POTENSI SDA DAN
BUDAYA PROVINSI DKI JAKARTA
A. Potensi Sumber Daya Alam
1.
Hutan
Hutan
yang ada di Provinsi DKI Jakarta adalah hutan kota yang dibagi kedalam empat
jenis, yaitu Hutan Istimewa (158,1 ha), Hutan Kota (3477,42 ha), Hutan Pulau
Seribu (100,91 ha) dan Kawasan Kota (172,19 ha).
2.
Minyak
Bumi
DKI
Jakarta memiliki satu daerah pengeksploitasian minyak dan gas yaitu di
Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Pabelokan. Pengeksploitasian ini dilakukan
oleh perusahaan perminyakan yang berasal dari Negeri Cina, yaitu PT. CNOOC.
Pengeksploitasian dimulai pada Tahun 2000 dengan kapasitas produksi mencapai 4
juta barel per tahun. Kapasitas produksi ini terus meningkat dari tahun ke
tahun. Jenis pertambangan yang dieksploitasi antara lain minyak dan gas bumi.
Berdasarkan peraturan UU Nomor. 25 Tahun 1999, maka Provinsi DKI Jakarta berhak
memperoleh bagi hasil dari minyak sebesar 3 persen dan dari gas sebesar 6
persen. Apabila dilihat dari hasil eksplorasi Tahun 2014 produksi hasil tambang
yang diperoleh adalah jenis tambang Minyak Bumi adalah sebesar 8.306.670,00
Ribu Barel
3.
Batu
Bara
Pada
dasarnya DKI Jakarta bukan merupakan domain utama dari produksi pertambangan.
Sampai saat ini Provinsi DKI Jakarta tidak ada bahan tambang dalam bentuk
galian, tetapi dalam mendukung beroperasinya kegiatan industri, serta kegiatan
dalam menunjang pembangunan, Provinsi DKI Jakarta menjadi tempat penampungan
batu bara antar Provinsi yang berlokasi di daerah Kali Pasir.
B. Potensi Budaya
1.
Suku
Bangsa dan Bahasa
Penduduk asli Jakarta dengan ciri
utamanya mempergunakan bahasa Betawi sebagai bahasa ibu, tinggal dan
berkembang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Terbentuk sekitar
abad ke-17, merupakan hasil dari campuran beberapa suku bangsa
seperti Bali, Sumatera, China, Arab dan Portugis. Dari latar belakang
sosial dan budaya yang berbeda-beda, mereka mencoba mencari identitas
bersama dalam bentuk lingua franca bahasa Melayu yang akhirnya terbentuk masyarakat
homogen secara alamiah. Suku bangsa ini biasa juga disebut Orang
Betawi atau Orang Jakarta (atau Jakarte menurut logat Jakarta). Nama
"Betawi" berasal dari kata "Batavia". Nama yang
diberikan oleh Belanda pada zaman penjajahan dahulu.
2.
Rumah
Adat
Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumah Kebaya.
Atapnya berbentuk joglo suatu pertanda ada pengaruh bentuk rumah tradisonal
Jawa. Begitu pula pembagian ruangannya. Ada serambi depan yang disebut paseban.
Tepi paseban dipagari dengan pintu masuk di tengahnya. Pintu itu diberi ukiran
dan tingginya sekitar 80 cm. Sedangkan tepi atapnya diberi renda seperti
kebaya. Paseban berfungsi juga sebagai tempat ibadah.
Dinding-dinding rumah tradisional
Jakarta (Betawi), terbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-buka dan
digeser-geser ke tepi.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
ruangan yang lebih luas, bila suatu waktu diadakan acara selamatan atau
hajatan. Serambi depan dan serambi belakang yang lepas terbuka, merupakan ciri
khas pula dari rumah tradisional Jakarta (Betawi).
3.
Pakaian
Adat
a. Pakaian adat betawi Sehari – hari
v Pakaian Adat Betawi Keseharian Pria
-
Baju Koko
atau Sadariah,
-
Celana
Dari Batik
-
Selendang
atau Sorban
-
Peci Atau
Kopyah
v Pakaian Adat Betawi Keseharian Wanita
-
Baju
Kurung
-
Kain
Sarung Bermotif Batik
-
Kerudung
b. Pakaian Betawi Resmi Bangsawan
Pakaian
adat jenis ini dahulunya adalah pakaian adat yang resmi dan hanya dipakai oleh
para demang. Tetapi, pada saat ini pakaian tersebut sekarang bernama baju ujung
serong yang telah resmi dipakai oleh para PNS dan dijadikan pakaian resmi PEMDA
DKI Jakarta
c. Pakaian Adat Betawi
untuk Pengantin
v Pakaian
Adat Betawi Pengantin Pria
Untuk pengantin pria, biasanya memakai pakaian adat Betawi
seperti dandanan Care Haji. Dandanan Care Haji maksudnya adalah berupa jubah
besar dengan warna yang cerah (biasanya menggunakan warna merah) dan
menggunakan perhiasan benang berwarna keemasan.
Celananya panjang berwarna putih, di dalam jas (bagian dada)
memakai selendang, serta memakai topi khusus dari sorban yang fungsinya sebagai
penutup kepala. Sehingga dengan penggunaan model pakaian ala dandanan care haji
tersebut, dapat kita lihat bahwa nilai-nilai budaya Arab sangat kental di
dalamnya.
v Pakaian
Adat Betawi Pengantin Wanita
Baju pengantin wanita khas Betawi ini mempunyai nama
dandanan care none pengantin cine. Baju pengantin wanita adat betawi ini
terdiri dari blus yang berwarna cerah dan bahannya dari kain satin, rok
berwarna gelap (rok kun), serta hiasan kepala semacam kembang goyang yang
bermotif burung hong.
Selain itu, pada bagian kepalanya terdapat hiasan sanggul
palsu yang lengkap dengan cadar di bagian wajahnya. Selain itu ada juga hiasan
bunga melati yang diikatkan pada sisir atau ronje yang dipakai dengan hiasan
lain seprti gelang listring, kalung lebar, manik-manik untuk menghias dada, dan
alas kakinya adalah sandal selop yang modelnya seperti perahu.
4. Tarian Khas Daerah
DKI Jakarta
-
Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional masyarakat betawi di Jakarta yang menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tarian ini merupakan perpaduan antara seni tari, music, dan nyanyian.
-
Tari Yapong, adalah tari persembahan untuk
menghormati tamu-tamu negara.
- Tari Serondeng, merupakan tari garapan yang
mengambil unsur-unsur gerak tari Wayang Betawi. Nama serondeng digunakan sesuai
dengan nama lagu yang dimainkan oleh Musik Ajeng Betawi yang mengiri tarian
ini.
-
Tari Sembah adalah suatu tarian untuk menyambut
tamu dengan adat Betawi.
5. Senjata Tradisional
Golok biasanya digunakan oleh jawara
sebagai senjata untuk membela diri. Namun hari ini beberapa senjata tradisional
digunakan untuk keperluan sehari-hari, misalnya sebagai alat pertanian.
Masyarakat Betawi kerap menggunakan golok sebagai senjata atau perkakas
mereka. Keberadaan golok di tengah masyarakat betawi sanagt dipengaruhi oleh
kebudayaan Jawa Barat-Banten. Namun, secara fisik model kedua golok ini
berbeda.
Ada tiga jenis golok dalam tradisi
betawi,
yaitu :
-
Golok
gobag
-
Golok
ujung turun
-
Golok
betook
6.
Alat
Musik Tradisional
v Tehyan
Tehyan merupakan alat musik gesek
berbentuk panjang dengan bagian bawah yang agak melebar. Jika diamati, alat
musik ini mirip dengan rangka manusia mulai dari bagian badan hingga bokong.
v Gambang
Gambang kromong adalah sebuah orkes
Betawi yang menggunakan dua alat musik berupa perkusi yang dinamakan gambang
dan kromong. Gambang memiliki 18 bilahan yang terbuat dari kayu. Sedangkan
kromong terbuat dari besi atau perunggu yang memiliki bilahan berjumlah 10.
v Gendang Betawi
Gendang
kebanyakan dimainkan sesuai naluri penggendang, sehingga bila dimainkan oleh
satu orang dengan orang orang lain maka akan berbeda nuansanya.
7.
Makanan
Khas
v Asinan
Betawi
Asinan
betawi adalah asinan sayuran yang berasal dari Jakarta. Berbagai jenis
sayuran yang diasinkan dan diawetkan sepert sawi, kubis, taoge, tahu, selada,
potongan tahu mentah, dengan siraman bumbu kacang yang dicampur cuka dan cabai,
ditaburi kacang goreng dan krupuk mi.
v Kerak Telor
Kerak
telor merupakan salah satu makanan khas dari Jakarta. Makanan ini dibuat dari
bahan-bahan antara lain seperti beras ketan putih, telur ayam atau telur bebek,
ebi (udang kering) dan parutan kelapa yang disangrai kering, serta bawang
goreng, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam dan gula pasir sebagai bumbu
pelengkapnya. Cara membuat makanan ini cukup unik karena tidak dimasak di atas
kompor namun dimasak diatas bara api. Pedagang kerak telor sesekali membalikkan
wajan agar permukaan dari kerak telor tersebut juga terpanggang dan matang
merata sambil dikipas-kipas agar bara api tetap menyala. Setelah kering dan
matang kerak telor siap untuk disajikan.
v Gabus
Pucung
Sayur Gabus Pucung yaitu makanan yang terbuat dari buah
pucung atau keluwek, Karena di buat dengan buah pucung atau keluwek maka kuah
dari Sayur Gabus Pucung berwarna gelap agak kehitaman seperti halnya. Walaupun
berwarna gelap tapi kalau masalah rasa jangan di tanya apalagi di padukan dengan
ikan gabus yang empuk.
Demikian tulisan mengenai potensi sumber daya alam dan budaya provinsi DKI jakarta. semoga bermanfaat bagi pembaca.
Artikel Terkait :
Artikel Terkait :
No comments:
Post a Comment