Wednesday, May 6, 2020

Akidah Akhlak : Ghibah dan Namimah



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.    Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Namimah
1.      Pengertian Namimah
2.      Dalil-Dalil Larangan Namimah
3.      Nilai Negatif Perilaku Namimah
4.      Cara Menghindari Perilaku Namimah
B.     Ghibah
1.      Pengertian / definisi ghibah
2.      Dalil-dalil Larangan Ghibah
3.      Ghibah Yang Diperbolehkan
4.      Bahaya perilaku gibah
5.      Cara menghindari perilaku ghibah (menggunjing)
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Kita sebagai umat islam harus mengetahui semua apa-apa yang  menyangkut tentang agama baik yang berupa kebaikan maupun keburukan, yang berupa kebaikan seperti bersikap baik pada orang lain yaitu dengan cara menolong dalam hal kemaslahatan, berakhlak yang baik dan lain sebagainya dan yang berupa keburukan seperti berbagai macam sifat buruk seperti fitnah, Ghibah, namimah, marah, dan yang lain masih banyak lagi yang membawa suatu mafsadat itulah yang diberi nama suatu keburukan.
Perilaku tercela atau sifat buruk akibatnya tidak hanya akan dirasakan oleh orang lain tapi juga oleh diri sendiri. Maka oleh karena itu sebagai muslim atau pun sebagai manusia hendaknya menghindari akhlak - akhlak tercela tersebut. 
Berdasarkan hal di atas,  dalam tulisan ini penulis akan mencoba mambahas tentang 2 contoh akhlak tercela yaitu Namimah, dan Ghibah.
B.       Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah maka kami membatasi dalam menyampaikan makalah ini, agar tidak terjadi pembahasan yang keluar dari makalah ini, yaitu :
1.           Apa yang dimaksud dengan namimah dan ghibah ?
2.           Apa nilai negatif yang terdapat pada perilaku namimah dan ghibah?
3.           Bagaimana cara menghindari sifat namimah dan ghibah?
C.      Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1.           Untuk mengetahui pengertian namimah dan ghibah
2.           Untuk mengetahui nilai negatif yang terdapat pada perilaku namimah dan ghibah
3.           Untuk mengetahui cara menghindari sifat namimah dan ghibah.


BAB II
PEMBAHASAN


A.      Namimah
1.      Pengertian Namimah
Namimah artinya adu domba, yaitu usaha untuk membuat orang lain saling bermusuhan. Sikap namimah sangat dibenci dalam islam, karena dapat membuat persatuan umat menjadi pecah sehingga dapat melumpuhkan ( melemahkan ) kekuatan orang islam.
Dalam kitab Riyadhus Shalihin disebutkan bahwa: “Namimah adalah mereka yang berkeinginan untuk menghancurkan sesama manusia”. Namimah mengandung arti mengadu domba antara pihak satu dengan pihak yang lain.
2.      Dalil-Dalil Larangan Namimah
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è­/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtär& óOà2ßtnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷d̍s3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§ ÇÊËÈ  
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
Allah berfirman dalam surat Al- Qolam ayat 10-13:
Ÿwur ôìÏÜè? ¨@ä. 7$žxym AûüÎg¨B ÇÊÉÈ   :$£Jyd ¥ä!$¤±¨B 5OÏJoYÎ/ ÇÊÊÈ   8í$¨Z¨B ÎŽöyù=Ïj9 >tG÷èãB AOŠÏOr& ÇÊËÈ   ¤e@çGãã y÷èt/ y7Ï9ºsŒ AOŠÏRy ÇÊÌÈ  
“(10) Dan janganlah kamu ikuti Setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, (11) Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, (12) Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, (13) Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya.”
“Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Rasulullah SAW melewati dua makam, lalu Nabi bersabda. Sesungguhnya dua orang yang ada di kubur ini disiksa. Salah seorang diantaranya disiksa karena selalu mengadu domba (menebar fitnah) dan yang satu lagi karena tidak bersih ketika bersuci (dari buang air kecilnya).” (H.R. Bukhari Muslim).
Orang yang mempunyai sifat namimah tidak akan masuk surga seperti dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW : 
Artinya : Diriwayatkan dari Hudzaifah dia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : “tidak akan masuk surga orang yang suka adu domba.”(H.R. Bukhori dan Muslim)
Dalam sabda lainnya Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya :
 Yang amat dicintai Allah SWT ialah, yang berbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat menyesuaikan diri lagi dapat diikuti penyesuaian dirinya itu, sedangkan yang amat dibenci disisi Allah SWT ialah, orang-orang yang suks berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara saudara-saudara, lagi pula mencari-cari alas an untuk melepaskan diri dari kesalahan-kesalahan.”(H.R. Ahmad )
3.      Nilai Negatif Perilaku Namimah
a)         Namimah merupakan sebuah dosa besar dan amat dibenci oleh Allah SWT
b)        Orang yang berbuat namima tidak akan dimasukan kedalam surga tetapi justru akan dimasukan kedalam neraka
c)         Namimah dikelompokan kedalam perbuatan fitnah, dan fitnah itu bahayanya lebih kejam daripada pembunuhan
d)        Orang namimah termasuk kelompok orang munafik, karena memiliki muka dua
e)         Akibat namimah dapat memutus tali silaturahmi dan ukhuwah islamiyah dua orang atau lebih
f)         Orang yang berbuat namimah hidupnya tidak akan tenang karena kebohongan yang diperbuatnya
g)        Namimah dapat menyebabkan permusuhan dan kebencian
h)        Jika yang diadu domba adalah suatu kelompok tertentu, maka dapat menyebabkan suatu pertempuran/perkelahian/tawuran antar kelompok yang dapat menyebabkan kerugian, baik kehilangan nyawa/sarana dan prasarana publik yang rusak akibat terjadi kerusakan
i)          Ditinggalkan teman apabila kedua belah pihak yang diadu domba sudah mengetahui bahwa mereka telah diadu domba.
4.      Cara Menghindari Perilaku Namimah
a)         Menyadari tentang bahayanya sifat namimah
b)        Menyadari bahwa namimah adalah perbuatan dosa
c)         Selalu meneliti kebenaran informasi yang didengar
d)        Menyadari bahwa diri kita juga tidak suka apabila diadi domba dengan orang lain
e)         Bersilaturahmi dengan baik
f)         Selalu berusaha untuk menjaga diri dari perbuatan fitnah dan dosa
g)        Meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT
B.       Ghibah
1.    Pengertian / definisi ghibah
Definisi dari ghibah adalah membicarakan keburukan/kejelekan/kekurangan orang lain untuk mencari-cari kesalahan orang lain baik jasmani, agama, kekayaan, akhlak, ataupun bentuk lahiriah lainnya. Ghibah atau menggunjing ini tidak hanya sebatas lisan saja, namun bisa terjadi dengan tulisan (media cetak, media online, sms dll), atau dengan menggunakan gerakan tubuh. 
Allah swt melarang kita untuk berbuat ghibah, dan menyuruh kita untuk menjauhinya karena ghibah digambarkan dengan sesuatu yang sangat jijik dan kotor yaitu ghibah sama saja dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati. Selengkapnya dalam firman Allah swt dalam Q.S. Al Hujarat ayat 12 :
Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mat? Tentu kamu merasa jijik...
2.    Dalil-dalil Larangan Ghibah
Firman Allah SWT surat Al-Hujurat ayat 12:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZŽÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# žcÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( Ÿwur (#qÝ¡¡¡pgrB Ÿwur =tGøótƒ Nä3àÒ÷è­/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtär& óOà2ßtnr& br& Ÿ@à2ù'tƒ zNóss9 ÏmŠÅzr& $\GøŠtB çnqßJçF÷d̍s3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§ ÇÊËÈ  
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim :“Tahukah kalian apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab, Allah dan Rasul- Nyayang lebih tahu!" Lalu beliau berkata, “Yaitu kamu menceritakan saudaramu tentang hal yang tidak disukainya." Lalu seseorang bertanya, “Bagaimana pendapatmu bila apa yangaku ceritakan ada pada diri saudaraku?" Beliau menjawab, Bila apa yang kamu ceritakan itu ada pada diri saudaramu, maka kamu telah melakukan ghibah terhadapnya. Dan bila tidak, berarti kamu mengada-ada (dusta)."
3.    Ghibah Yang Diperbolehkan
Menceritakan aib atau keburukan orang lain tidak selamanya dilarang. Dalam keadaan tertentu, bercerita tentang fakta keburukan orang lain tersebut diperbolehkan, yaitu ketika :
a)         Orang yang dizhalimi boleh menceritakan kepada hakim tentang kezhaliman yang dilakukan terhadapnya atau penghianatannya.
b)        Memberi kesaksian kejahatan yang dilakukan oleh seseorang di depan penyidik ataudi depan hakim.
c)         Meminta pertolongan untuk mengubah kemungkaran dengan menceritakan kepada orang yang mampu mengubah kemungkaran itu, agar menjadi kebenaran.
d)        Bercerita kepada seorang psikolog untuk meminta nasehat (jalan keluar), misalnya seorang istri yang menceritakan suaminya yang bakhil, pemarah, atau selingkuh.
e)         Memperingatkan kaum muslimin dari kejahatan seseorang, apabila hal itu dikhawatirkan akan menimpa mereka.
f)         Menceritakan orang yang terang-terangan berbuat fasik dan membahayakan kehidupan kehidupan masyarakat muslim.
g)        Memperingatkan orang lain dari seseorang yang jahat atau sesat supaya selamat.
h)        Melaporkan pelaku kejahatan kepada penegak hukum.
4.    Bahaya perilaku gibah
Perilaku ghibah juga ada bahayanya, dan berikut ini bahaya yang akan diterima bila melakukan perilaku ghibah yaitu :
-          Jikal hal-hal yang dibicarakan adalah sesuatu yang tidak benar, maka bisa mendatangkan fitnah, dalam Al Quran fitnah itu disebutkan lebih kejam daripada pembunuhan.
-          Mendatangkan kerusakan/permusuhan atau sikap tidak senang kepada  seseorang
-          Tidak ada manfaatnya, waktu terbuang sia-sia
-          Mendapatkan dosa dari Allah swt
5.    Cara menghindari perilaku ghibah (menggunjing)
Berikut ini cara menghindari perilku ghibah :
-          Menyadari bahwa perilaku ghibah tidak disukai oleh Allah swt dan dilarang untuk dilakukan
-          Berusaha untuk menjauhi perilaku ghibah dan melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada ghibah
-          Menjauhi hal-hal yang dapat mendatangkan ghibah
-          Berkumpul dengan orang-orang yang shalih, dan meninggalkan sekelompok orang yang sedang menggunjing (ghibah)
-          Mengingatkan orang lain yang sedang ghibah

-         
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Namimah artinya adu domba, yaitu usaha untuk membuat orang lain saling bermusuhan. Sikap namimah sangat dibenci dalam islam, karena dapat membuat persatuan umat menjadi pecah sehingga dapat melumpuhkan ( melemahkan ) kekuatan orang islam. Namimah termasuk perbuatan dosa bahkan rosulullah menyebutkan orang yang melakukan namimah tidak akan masuk surga. Orang yang melakukan Namimah termasuk orang munafik dan perbuatannya sama dengan fitnah. Cara menghindari perilaku namimah diantaranya adalah Menyadari tentang bahayanya sifat namimah, Menyadari bahwa namimah adalah perbuatan dosa, Selalu meneliti kebenaran informasi yang didengar, Menyadari bahwa diri kita juga tidak suka apabila diadi domba dengan orang lain, Bersilaturahmi dengan baik dan lain – lain.
Ghibah adalah membicarakan keburukan/kejelekan/kekurangan orang lain untuk mencari-cari kesalahan orang lain baik jasmani, agama, kekayaan, akhlak, ataupun bentuk lahiriah lainnya. Ghibah atau menggunjing ini tidak hanya sebatas lisan saja, namun bisa terjadi dengan tulisan (media cetak, media online, sms dll), atau dengan menggunakan gerakan tubuh. Tidak semua ghibah dilarang dalam islam ada perilaku ghibah yang diperbolehkan diantaranya adalah Orang yang dizhalimi boleh menceritakan kepada hakim tentang kezhaliman yang dilakukan terhadapnya atau penghianatannya, memberi kesaksian kejahatan yang dilakukan oleh seseorang di depan penyidik ataudi depan hakim, memperingatkan kaum muslimin dari kejahatan seseorang, apabila hal itu dikhawatirkan akan menimpa mereka, menceritakan orang yang terang-terangan berbuat fasik dan membahayakan kehidupan kehidupan masyarakat muslim. Cara menghindari ghibah yang tidak dilarang dalam Islam diantaranya adalah menyadari bahwa perilaku ghibah tidak disukai oleh Allah swt dan dilarang untuk dilakukan, Berusaha untuk menjauhi perilaku ghibah dan melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada ghibah, menjauhi hal-hal yang dapat mendatangkan ghibah, Berkumpul dengan orang-orang yang shalih, dan meninggalkan sekelompok orang yang sedang menggunjing (ghibah), dan mengingatkan orang lain yang sedang ghibah


DAFTAR PUSTAKA
http://nidaluthfiyani.blogspot.com>2012/03.
https://id.scribd.com/doc/174310227/makalah-ghibah-dan-namimah-docx

No comments:

Post a Comment