Monday, November 14, 2022

AKIDAH AKHLAK : ETIKA BERORGANISASI

 

KATA PENGANTAR

 

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikannya makalah ini.

 Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Ahlussunnah wal Jama’ah.

 

 

Bogor,   Maret 2022

 

Penyusun

 

 


 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

B.     Rumusan Masalah

C.     Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A.     Pengertian Etika Organisasi

B.     Etika Dalam Berorganisasi

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.      Latar Belakang

Organisasi tidak hanya sebagai alat untuk mengkordinasikan dan mengendalikan sekelompok orang. Organisasi layaknya manusia yang memiliki kepribadian yang bisa saja flexibel, tidak ramah, inovatif, dan bahkan konservatif. Etika organisasi merupakan variable penting dalam menjalankan roda organisasi.

Dalam kehidupan organisasi terdapat berbagai permasalahan yang pemecahannya mengandung implikasi moral dan etika, ada cara pemecahan yang secara moral dan etika  diterima tetapi ada juga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Ajaran islam juga membahas mengenai bagaimana menjalankan organisasi dengan baik. Hal ini berkaitan dengan pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik dalam berorganisasi.

 

B.       Rumusan Masalah

1.         Apa pengertian etika organisasi?

2.         Apa saja etika dalam berorganisasi?

 

C.      Tujuan penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui :

1.         Pengertian etika organisasi

2.         Etika dalam berorganisasi

 

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A.      Pengertian Etika Organisasi

Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masayarakat atau satu organisasi.

Etika organisasi menekankan perlunya seperangkat nilai yang dilaksanakan setiap orang anggota. Nilai tersebut berkaitan dengan pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik seperti sikap hormat, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Seperangkat nilai-nilai tersebut biasanya dijadikan sebagai acuan dan dianggap sebagai prinsip-prinsip etis dan moral.

Dalam kehidupan organisasi terdapat berbagai permasalahan yang pemecahannya mengandung implikasi moral dan etika. Ada cara pemecahan yang secara moral dan etika diterima tetapi ada juga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Cara-cara yang secara moral dan etika dapat diterima merupakan cara yang benar dan sebaliknya cara-cara yang tidak dapat dipertanggungjawabkan disebut cara-cara yang salah.

Dalam praktek kehidupan organisasi tidak ada tolok ukur yang mutlak tentang yang benar dan yang salah. Ini tidak terlepas dari berbagai faktor seperti agama, budaya dan sosial. Pemahaman tentang yang benar dan yang salah itulah yang mendasari perlunya etilka dalam organisasi, yaitu untuk membantu memberikan makna yang tepat tentang kehidupan organisasi.

Beberapa alasan mengapa norma moral dan etika itu diperlukan dalam organisasi antara lain :

1.         Karena etika berkaitan dengan perilaku manusia. Hal ini menyangkut aplikasi seperangkat nilai luhur dalam bertindak bagi kehidupan seorang dan organisasi, dan menyangkut berbagai prinsip yang menjadi landasan bagi perwujudan nilai-nilai tersebut dalam berbagai hubungan yang terjadi antar manusia dan lingkungan hidup.

2.         Agar bisa mengikuti kehidupan sosial yang tertib, manusia memerlukan kesepakatan, pemahaman, prinsip dan ketentuan lain yang menyangkut pola perilaku. Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku sehingga kehidupan dalam organisasi semakin bermakna. Setiap bentuk kerja sama didasarkan pada kesepakatan yang dicapai bersama.

3.         Karena dinamika manusia dengan segala konsekuensinya baik bersifat norma moral maupun etika perlu dianalisa dan dikaji ulang, hal ini dimaksudkan agar tetap relevan dalam memperkaya makna kehidupan sesorang, kelompok, organisasi dan masyarakat luas yang pada gilirannya memperlancar interaksi antar manusia.

4.         Pentingnya etika dalam era modern sekarang ini lebih jelas terlihat bila diingat bahwa etika menunjukkan kepada manusia nilai hakiki dari kehidupan sosial dengan keyakinan agama, pandangan hidup dan sosial. Dapat dikatakan bahwa etika berkaitan langsung dengan sistem nilai manusia, etika mendorong tumbuhnya naluri moralitas, nilai-nilai hidup yang hakiki dan memberi inspirasi kepada manusia untuk secara bersama-sama menemukan dan menerapkan nilai-nilai tersebut bagi kesejahteraan dan kedamaian umat manusia. (Sondang Siagian, 1996, 335-337).

Organisasi adalah suatu perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasama dengan terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu organisasi juga dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan atau entity yang terdiri dari banyak orang, bisa berupa institusi, asosiasi atau lembaga, yang memiliki tujuan yang sama dan berhubungan dengan lingkungan luar.

Adapun pengertian organisasi menurut beberapa ahli sebagai berikut :

1.         Oliver Sheldon. Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia.

2.         J. William Schulze. Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang dikumpulkan dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3.         Ernest Dale. Organisasi adalah sebuah proses perencanaan. Ini berkaitan dengan hal menyusun, mengembangkan dan memelihara suatu struktur atau motif hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu badan usaha.

Etika dalam organisasi adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma yang berlaku dalam suatu organisasi. Hal itu terwujud dalam bentuk bagaimana seseorang melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku, menjaga informasi perusahaan dengan baik, membangun etos kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, bersikap hormat, jujur dan tanggung jawab.

Dalam organisasi, peran individu sangat penting, karena organisasi terbentuk dengan adanya sekelompok orang yang saling berinteraksi dalam mewujudkan tujuan tertentu. Interaksi antarorang atau antarkelompok yang memiliki nilai serta kepentingan dan latar belakang yang berbeda-beda akan saling mempengaruhi satu sama lain sehingga membentuk suatu nilai baru yang akan melandasi perilaku individu untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi.

 

B.       Etika Dalam Berorganisasi

1.         Memiliki niat dan tujuan yang mulia

Sebuah organisasi pasti didirikan karena ada niat dan tujuan. Niat dan tujuan didirikan organisasi ini sangat menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam organisasi meskipun nantinya keberlangsungan organisasi akan bergantung pada  etos  individu  dan  kelompok  dalam  organisasi.  Jikalau  niat  dan  tujuannya mulia, maka dibentuknya organisasi akan lebih bermanfaat sesuai dengan niat dan tujuannya.  Rasulullah Saw. bersabda:

Dari  Amirul  Mukminin  Abu  Hafsh  Umar  bin  Khatthab  r.a.  berkata,  aku mendengar  Rasulullah  Saw.  bersabda:  “Semua  amal  perbuatan  tergantung niatnya  dan  setiap  orang  akan  mendapatkan  sesuai  apa  yang  diniatkan. Barangsiapa  berhijrah  karena  Allah  dan  rasul-Nya  maka  hijrahnya  untuk  Allah dan  Rasul-Nya.  Dan  barangsiapa  berhijrah  karena  dunia  yang  ia  cari  atau wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju.” (HR.  Al-Bukhari & Muslim)

Sebagai  contoh  organisasi  yang  dibentuk  dengan  niat  melayani  kesehatan masyarakat  umum  dengan  tujuan  mengurangi  jumlah  korban  yang  terjangkit penyakit.  Organisasi  ini akan bertumpu pada konsentrasi pelayanan  kesehatan masyarakat dan pelaksanaannya akan teratur.

2.         Amanah

Seseorang dalam organisasi haruslah memiliki sikap amanah dalam mengemban tugas.  Dengan adanya sikap amanah, pembagian tugas yang dilakukan oleh pembina organisasi menjadi lebih optimal. Sikap ini menimbulkan kepercayaan  organisasi  menjadi  lebih tumbuh sehingga pemberi dan pelaksana tugas akan lebih ulet dalam tindakan.

Jika sikap amanah tidak dilakukan di  dalam  organisasi,  maka  berbagai penyelewengan  akan terjadi sehingga timbul keraguan untuk mempercayakan sebuah tugas dalam organisasi. Kemudian organisasi akan mengalami penurunan dan menghilang dari permukaan. Oleh karenanya sikap amanah adalah sikap yang harus ada dalam organisasi. Rasulullas Saw. bersabda:

“Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah dan tidak ada agama bagi yang tidak memegang janji” (HR. Ahmad)

Sebagai  contoh  sikap  amanah adalah  sikap  kelompok  organisasi  yang menjalankan perintah, tidak berusaha melalaikan perintah dari pembina organisasi dan  menjaga  hubungan  koordinasi  yang  baik  antara  pembina  dan  kelompok organisasi.

3.         Saling tolong-menolong

Dalam organisasi, pembagian tugas merupakan suatu unsur signifikan untuk mencapai tujuan dalam organisasi. Oleh karena itu sikap saling-tolong menolong merupakan sikap yang wajib dilakukan dalam organisasi. Allah Swt. berfirman:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya”. (QS. al-Ma`idah [5]: 2)

Satu hal yang perlu digaris bawahi dalam sikap tolong-menolong adalah kesesuaian  dengan pembagian tugas yang diberikan. Apabila tugas individu belum terselesaikan,  tidak sepatutnya untuk mencampuradukkan tugas individu dengan tugas lainnya. Misalnya  dalam pembuatan acara sekolah terdapat divisi dekorasi. Divisi dekorasi tidak patut untuk  mencampuri tugas divisi lainnya sebelum divisinya terselesaikan. Divisi dekorasi hanya  dapat memberikan masukan ketika rapat dilakukan atau sekedar mengingatkan divisi  humas ketika ada ketidaksesuaian antara pelaksanaan di lapangan dengan putusan rapat  yang telah disepakati. Apabila divisi dekorasi mencampuradukkan  tugasnya, maka proses dan hasil terhadap jalannya acara tidak akan maksimal.

4.         Berkomunikasi dengan baik

Untuk menjalankan organisasi yang baik, hubungan antar individu dan kelompok dalam  organisasi pun juga harus baik. Hubungan baik dapat ditumbuhkan dan dijaga dengan komunikasi yang baik. 

Dalam  Islam,  ada  lima  prinsip  dalam  berkomunikasi  yaitu  1)  Menggunakan kata-kata  yang  mulia  dan  penuh  penghormatan  terhadap  sesama  atau  diam  jika tidak  mampu  (Qaulan Karīman),  2)  Perkataan  dikakukan  dengan  lemah  lembut meskipun  dengan  lawan  atau  rival  (Qaulan  Layyinan),  3)  Isi  perkataan  berupa sesuatu  yang  benar  dan  jujur  (Qaulan Sadīdan),  4)  Pantas  diucapkan  sesuai dengan  situasi  dan  kondisi  (Qaulan Balīghan),  5)  Perkataan  yang  keluar  mudah dimengerti oleh pendengar (Qaulan Ma’rūfan/Masyuran).


 

BAB III

KESIMPULAN

 

Etika dalam organisasi adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma yang berlaku dalam suatu organisasi. Hal itu terwujud dalam bentuk bagaimana seseorang melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku, menjaga informasi perusahaan dengan baik, membangun etos kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, bersikap hormat, jujur dan tanggung jawab. Etika – etika dalam berorganisasi diantaranya adalah memiliki niat dan tujuan yang mulia, amanah, saling tolong-menolong, danberkomunikasi dengan baik.




DAFTAR PUSTAKA

 

https://handokolipoeto4.wixsite.com/sukasuka/single-post/2017/05/30/arti-dan-pentingnya-etika-dalam-organisasi

https://ppsdm.bnn.go.id/etika-organisasi/

https://modulmakalah.blogspot.com/2016/01/pengertian-dan-contoh-etika-dalam.html

https://hot.liputan6.com/read/4621531/pengertian-organisasi-menurut-para-ahli-beserta-jenis-dan-tujuannya


No comments:

Post a Comment